Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang sangat banyak melanda orang-orang di sekitar kita. Penyakit kulit sendiri, bisa diklasifikasikan menjadi penyakit menular dan tidak menular, realitanya penyakit kulit yang menular lebih kerap timbul pada masyarakat Indonesia.
Jika anda chat dokter, maka anda akan dapati pemicu penyakit ini umumnya merupakan peradangan jamur, virus, dan juga kuman yang dapat menyebar lewat kontak langsung dengan kulit, udara, ataupun pemakaian benda dalam waktu yang bersama.
Waspadai Penyakit Kulit Menular
Cacar Air
Varicella zoster merupakan virus yang menjadi dalang timbulnya penyakit cacar air. Sebelum vaksin cacar air ditemukan, penyakit kulit satu ini gampang menular dan bisa berdampak parah. Adanya vaksin cacar air hingga kini terbilang berhasil merendahkan angka penyebarannya, walaupun beberapa permasalahan cacar air memanglah masih menyerang anak-anak.
Penyakit cacar air ditandai dengan ruam gatal yang bisa timbul di wajah, kulit kepala, ataupun sekujur tubuh dan juga diiringi dengan bercak-bercak merah muda. Bintik ini nantinya akan berganti jadi cedera lepuh kecil ataupun lenting-lenting berisi air yang dapat tersebar ke segala area tubuh
Penularan cacar air bisa terhubung dari pengidap ke orang-orang di sekitarnya lewat bermacam pola penularan. Virus ini dapat menyebar lewat sentuhan antara kulit dengan kulit, dari ludah ataupun lendir orang yang terinfeksi, ataupun lewat butiran udara dari orang yang batuk ataupun bersin.
Herpes Simpleks
Herpes merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh peradangan virus herpes simpleks (HSV). Karakteristik utama yang mencirikan herpes, yakni timbulnya semacam cedera lepuh ataupun lenting pada kulit, paling utama di area mulut. Bersumber pada area yang terinfeksi, penyakit ini dibedakan jadi herpes simpleks jenis 1 (HSV- 1) dan juga herpes simpleks jenis 2 (HSV- 2).
HSV- 1 biasanya menyerang area yang dekat mulut dan kerap disebut herpes oral. Penyakit kulit menular ini bisa tersebar dari berciuman, berbagi gosok gigi dan juga perlengkapan makan, maupun kegiatan yang lain yang memungkinkan cairan dari mulut pengidap bersentuhan denganmu.
Sedangkan, untuk HSV- 2 umumnya menginfeksi area yang dekat alat kelamin (kemaluan) ataupun rektum sehingga bisa disebut selaku herpes genital. Penyakit ini bisa ditularkan lewat ikatan intim dengan pengidap herpes ataupun dari bunda pengidap herpes ke anak yang dilahirkan.
Kudis
Berbeda dengan penyakit kulit menular yang lain yang disebabkan akibat peradangan, penyakit kudis malah diakibatkan oleh tungau kecil yang bernama Sarcoptes scabei. Parasit ini tersebar di susunan luar kulit, kemudian menggalinya dan juga menetaskan telur di situ sehingga memunculkan ruam dan juga gatal.
Kudis bisa timbul di sela-sela jemari, di dekat pinggang ataupun pusar, di lutut, ataupun di bokong. Penyakit kulit ini sangat gampang menular lewat kontak fisik antar kulit yang sangat dekat dan bisa juga lewat baju, handuk, ataupun sabun yang dipakai bersama-sama. Untuk itulah, apabila dalam keluarga ada salah satu anggota yang terkena kudis, maka perawatan yang cepat sangat dianjurkan. Tentu saja dengan tanya dokter kulit agar mendapatkan solusi yang konkret dan terbaik.
Indikasi kudis umumnya tidak langsung timbul begitu Anda terinfeksi. Sesudah 4 sampai 6 minggu, kulit Anda mungkin mulai bereaksi dengan memunculkan beberapa indikasi yang menandakan penyebaran kuman mulai tak terkendali. Di antara indikasi yang dimaksud, rasa gatal tak tertahankan pada malam hari membuat anda akan sulit tidur, dan selalu berupaya menggaruk kulit anda.