Beberapa waktu belakangan ini pembahasan mengenai kesehatan mental sangat menarik untuk dijadikan topik. Selain banyak kasus yang sudah mulai bermunculan ternyata banyak pula yang mengalami namun tidak menyadari. Seperti yang diketahui jika sebuah gangguan mental itu bisa dijumpai pada siapa saja bahkan anak atau kaum remaja. Dari sebuah data terpercaya menyebutkan jika ada sekitar 49.5% remaja dengan rentan usia 13-18 tahun mengalami gangguan mental, serta sebagian lainnya menderita penyakit mental yang dikategorikan berat.
Pada remaja yang sering ditemukan masalah mental seperti antara lain PTSD, ADHD, gangguan makan, gangguan kecemasan, gangguan bipolar, sampai dengan depresi baik ringan ataupun berat. Bahayanya masalah mental tersebut tidak bisa disepelekan karena dapat memicu tindakan yang kurang masuk akal pada diri seseorang seperti bunuh diri. Bahkan sudah lebih dari 40% kasus muncul di Indonesia merupakan remaja dengan masalah mental yang tidak ditangani secara baik. Melihat fakta tersebut tentu sangat mengkhawatirkan apalagi sebagai orang tua.
Bagi orang awam mengenali ciri seseorang terkena mental memang tidak mudah, banyak hal baru yang perlu ditemukan dan dipelajari lebih lanjut. Apalagi mengenai masa pubertas yang cukup kompleks sekali. Namun, Anda bisa mengenal dengan beberapa ciri umum seperti berikut ini:
1. Sulit mengontrol emosi.
Ini merupakan salah satu ciri dimana seorang remaja yang sangat mudah tersulut emosi dan tidak bisa mengontrol secara baik. Perasaan sedih yang cukup mendalam, bahkan bisa marah secara meledak-ledak tanpa alasan yang jelas. Sering pula mengalami rasa yang salah pada diri sendiri dan tidak berharga dimata orang lain.
2. Perubahan sikap yang tidak wajar.
Kedua bisa dilihat dari perubahan sikap setiap hari seperti mudah mengamuk, arogan, memberontak dan beberapa hal lain. Bahkan penderita masalah kesehatan mental juga mengalami kesulitan untuk bersosialisasi. Seperti pada anak yang kehilangan minat pergi ke sekolah, minat bermain atau bertemu dengan orang.
3. Prestasi yang terus menurun.
Karena aktivitas yang kurang, fikiran yang tidak sesuai dan sikap yang mudah berubah akan memberikan dampak pada prestasi seorang anak. inilah yang membuat kemampuan berfikir menurun dan berbagai pemecahan masalah akan lebih sulit dalam proses belajar.
4. Gangguan makan dan tidur.
Anak GTM itu merupakan salah satu fase wajar, namun jika hal itu berlangsung secara terus menerus perlu untuk melakukan evaluasi. Karena masalah mental pada anak bisa juga menyebabkan gangguan makan dan tidur setiap hari. Tidak heran jika nafsu makan berkurang akan berimbas pada berat badan yang kurang.
5. Kebiasaan buruk muncul.
Lalu ciri yang bisa dikenali sebagai orang tua selanjutnya adalah anak mulai melakukan berbagai kebiasaan buruk. Seperti merokok, konsumsi alkohol, sampai dengan konsumsi obat terlarang yang tidak diketahui. Jangan sampai ini menjadi boomerang bagi diri sendiri jika tidak segera diatasi dengan baik.
Selain beberapa poin diatas, tidak sedikit pula anak yang mengeluhkan sakit secara fisik bahkan gaya hidup yang tidak sesuai. Sebagai orang tua harus sadar dari awal apalagi menemani kebiasaan setiap harinya. Jangan sepelekan mengenai kesehatan mental yang dialami oleh seseorang, apalagi jika masih anak-anak. Selain mengenali ciri seperti diatas, tidak ada salahnya pula jika Anda sebagai orang tua selalu meminimalisir hal-hal yang dapat membuat mental anak terganggu, baik didalam rumah maupun saat diluar rumah.